|
Suasana Asri Ekowisata |
EcoWisata Mangrove,Surabaya. Taukah anda jika Di Surabaya ada
tempat wisata menarik yang patut anda kunjungi,sebuah tempat konservasi alam untuk penghijauan di pantai.Terletak di Pantai Timur Surabaya,tepatnya Di Daerah Wonorejo,Rungkut.Di Sini anda bisa mengenal berbagai macam Flora dan fauna endemik daerah bakau,satu tempat yang menawarkan keindahan hutan bakau serta buat sarana edukasi anak2 anda untuk lebih mengenal dan mencintai alam.
|
Gazebo ekowisata |
Terletak di daerah Wonorejo kecamatan Rungkut Surabaya. Sungai yang akhirnya menuju ke laut ini berasal dari aliran sungai brantas. Memasuki wilayah Wonorejo, aku merasakan suasana khas sudah seperti mendekati daerah pantai di Surabaya seperti gersang dan panas. Dari gerbang utama yang bertuliskan “Eco wisata Mangrove” kami masih harus melewati jalan off road sepanjang 1 - 1,5 KM untuk bisa menuju Dermaga EcoWisata Mangrove, sampai kita menemukan petunjuk yang bertuliskan “Bosem Wonorejo” berarti kita sudah mendekati dermaga. Sesampai di dermaga, kita akan melihat pemandangan dermaga yang sangat sederhana dari sebuah tempat wisata. Tapi rupanya yang datang ke tempat itu banyak orang-orang yang punya misi tertentu bukan sekedar berwisata. Mobil yang diparkir di tempat sederahana itu bermacam mulai mercy sampai angkot.
|
Dermaga Eko Wisata |
Di dermaga itu beberapa warung makan sederhana bisa melayani pengunjung dari berbagai kalangan. Aku akhirnya bisa melihat orang-orang kelas atas (perempuan/ laki-laki) dengan santainya melahap tahu isi seperti di warung kopi jalanan hehehe. Yaaaa... itulah suasana di dermaga... Ok.. sekarang kita beranjak menuju loket tiket. Tiket untuk bisa ke EkoWisata Mangrove, Rp.25.000,-/org dewasa dan Rp. 15.000,- / anak. Setelah membeli tiket kita langsung naik perahu motor (Menunggu penumpang penuh) untuk menuju ke tempat wisatanya.. menyusuri ribuan tanaman mangrove yang rimbun. Banyak yang menarik sepanjang perjalanan kita menuju tempat wisata yang disana disediakan 2 Gazebo untuk melihat keindaha laut dan berjalan di rerimbunan mangrove. Sepanjang perjalanan waktu itu kita bisa temukan nyambik ( semacam buaya) lumayan besar berenang menyebrangi suangai yang luas ini. Burung-burung bangau yang terbang melintasi langit dan pemandangan yang indah dari jajaran mangrove yang ditanam. Itu semua lumayan untuk mencerahkan mata kita. Sepanjang perjalanan kami ngobrol dengan petugas perahu, di perahu itu dilengkapi dengan pelampung untuk masing-masing penumpang dan petugas juga dilengkapi dengan walkie talkie untuk koordinasi dengan dermaga. Menurut cerita petugas perahu motor kami, ekowisata ini dikelola sendiri oleh warga. Berawal dari bencana Tsunami di Aceh tahun 2004, ada seorang warga dari daerah wonorejo ini pulang dari NAD setelah Tsunami dan bercerita kalo seandainya Aceh waktu itu pantainya dipenuhi mangrove pastilah korban Tsunami tidak sebesar itu. Setelah mendapatkan cerita itu, rupanya warga wonorejo mendapatkan pelajaran berharga dan mulai swadaya menanam mangrove. Kegiatan warga ini akhirnya tercium wartawan dan reporter berbagai media yang akhirnya menarik pemerintah daerah untuk berkunjung ke daerah mereka. Pada waktu kunjungan pemerintah, mereka bingung karena nggak punya perahu motor untuk membawa pejabat daerah ini melintasi rimbunnya mangrove yang mereka tanam. Akhirnya dengan swadaya juga mereka mencari uang untuk membeli perahu motor. Sejak itulah tempat ini terus mereka kembangkan menjadi sebuah Ekowisata yang cukup layak untuk dikunjungi. Sesampai di dermaga tujuan, fasilitas yang disediakan disana cukup lengkap. Toilet, Mushola, tempat pemancingan dan restorannya, juga gazebo bambu yang kokoh. Di Gazebo itu setiap orang diharuskan menjaga lingkungan tanpa ada pemberitauan karena tempat sampah selalu ada disetiap tikungan gazebo. Aku sangat yakin orang-orang yang datang kesana pasti sadar lingkungan. Suasana di gazebo sangat menyenangkan. Adem dengan semilir angin laut, dan mata kita bisa lepas memandang keindahan laut. Melewati jalan setapak mangrove juga nggak kalah menyenangkan. Serasa di hutan belantara... Excited.
0 comments:
Post a Comment